Tom Clancy’s Rainbow Six Siege
Sid Meier’s Civilization V
Age of Empires IV: Anniversary Edition
Wargame: Red Dragon
Total War: Rome II (2013)
Permainan Total War: Rome II berfokus di wilayah Eropa, Mediterania dan Timur Dekat pada zaman klasik di tahun 272 SM. Seperti seri terdahulunya, game ini memadukan gameplay berbasis turn-based grand strategy dengan sistem civilization management dan mekanisme pertempuran real-time tactical battles.
Game ini menampilkan sejumlah negara atau kerajaan yang diwakili oleh faksinya masing-masing. Setiap kelompok ras/etnis yang terdapat dalam faksi tersebut memiliki gaya pertarungan yang unik. Salah satu contohnya adalah, etnis dari pasukan Romawi terlihat lebih disiplin dalam medan perang, sedangkan Inggris mempunyai ras yang barbar ketika bertempur.
Selain pertempuran daratan di tanah yang luas, berbagai jenis peperangan lainnya tersedia dalam game ini. Itu meliputi peperangan di lautan, pengepungan pelabuhan, pertempuran di pinggiran pemukiman, penyergapan dan masih banyak lagi.
Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
Metal Gear Solid V: The Phantom Pain adalah game PC bertema perang yang memang layak menjadi perhatian para pecinta game.
Tidak hanya menampilkan kualitas grafik yang oke, namun game ini memberikan pemainnya kebebasan untuk mengeksplorasi setiap misi. Game ini mengambil latar waktu tahun 1984 ketika Perang Dingin antara Uni Soviet dan Afganistan.
Kamu akan menjalankan misi pembalasan berdasarkan cerita sebelumnya pada game Metal Gear Solid: Ground Zeroes. Dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, kamu akan terjun pada perang sipil kedua negara serta melawan epidemik akibat parasit mematikan yang diciptakan musuh.
Bagi para pecinta game perang PC, Metal Gear Solid V: Phantom Pain bisa menjadi alternatif ketika bosan dengan jalan cerita yang monoton dalam game perang yang ada. Serunya, game ini bisa dimainkan secara offline.
Kalau kamu pernah main Battlefield I, mungkin kamu setuju bila Battlefield V ditempatkan sebagai salah satu game FPS (first-person shooter) terbaik untuk PC. Mengambil latar waktu saat Perang Dunia II, pemain akan merasakan sensasi menegangkan ketika bersentuhan langsung dengan pasukan Nazi.
Secara gamblang, game Battlefield V memang cukup baik, bahkan bisa dikatakan lebih baik dari game pendahulunya, Battlefield 1. EA DICE tidak hanya sukses membuat setting tempat yang jauh lebih hidup dan cukup menegangkan dengan puing-puing reruntuhan bangunan yang siap menghujani para pemain.
Kamu juga akan merasakan ketegangan saat mengontrol setiap senjata, sehingga ketegangan dalam permainan akan bertambah. Menariknya, kamu akan diberi informasi mengenai identitas para karakter yang dimainkan.
Hell Let Loose, sebuah game yang akan membawa kamu pada pengalaman menegangkan di medan perang. Permainan ini memiliki gameplay yang hampir mirip dengan Squad.
Kamu akan bergabung dalam satu skuadron berisikan 50 pemain, dan memilih posisi serta tugas masing-masing. Entah itu sebagai tentara medis atau penembak jitu. Bedanya, Hell Let Loose mengambil latar Perang Dunia II. Medan perangnya juga mirip dengan aslinya.
Contohnya di Pantai Omaha, saat terjadi peperangan antara blok poros dan pasukan sekutu, yang mensimulasikan pertempuran D-Day. Jelas, tim Carisinyal menyukai sisi realistis yang disuguhkan permainan ini.
Ditambah lagi, game Hell Let Loose menawarkan detail yang sangat bagus. Salah satunya seperti brand yang terpampang pada senjata dari para tentara.
Belum lagi, efek suara yang disuguhkan dalam game sungguh terasa nyata; menambah ketegangan saat pertempuran berlangsung. Hell Let Loose adalah game perang yang bisa membuat kamu betah di depan layar komputer. Coba mainkan game ini dengan membelinya di Steam.
UBOAT diambil dari nama kapal selam perang Jerman pada masa Perang Dunia II. Tugas kamu di sini adalah memimpin misi yang akan dijalankan oleh kru kapal selam UBOAT. Salah satunya mengantar mata-mata Jerman ke wilayah musuh.
Sepanjang perjalanan, kamu akan dihadapkan dengan kapal-kapal perang Inggris dan AS yang menghadang. Atur strategi untuk menembakkan torpedo ke arah kapal musuh kamu.
Jangan lupa tentukan dan bagi tugas setiap kru kapal selam. Yup, ini adalah game simulasi juga. Jadi, akan ada banyak sekali hal yang harus kamu kerjakan.
Sebagai pemimpin, kamu pun harus rajin memberi dukungan pada setiap kru kapal yang bertugas. Pastikan mereka istirahat yang cukup, dan punya mental yang stabil. Kalau mereka sedang down, ajaklah main game atau putar musik.
Tim Carisinyal sendiri menyukai suguhan permainan UBOAT. Selain unik, dengan bermain game ini pun kita akan mendapatkan wawasan soal cara kerja kapal selam canggih pada masanya. Dapatkan UBOAT di Steam untuk mulai bermain.
Game perang di PC lainnya yang tidak kalah seru adalah War of Rights. Permainan ini membawa latar Perang Saudara Amerika Serikat pada abad ke-19. Perang ini melibatkan pihak Konfederasi dan tentara AS.
kamu dapat bergabung ke pasukan tentara AS untuk bergabung di berbagai pertempuran sengit. Jangan heran, ketika kamu meyaksikan tumpahan darah dari tubuh manusia yang bergelimpangan. Inilah yang ditampilkan War of Rights.
Tim Carisinyal juga mengapresiasi permainan ini berkat sisi historisnya yang akurat. Mulai dari pakaian para prajurit, senjata, dan lokasi medan perang pun sesuai dengan sejarahnya. Serunya, di awal permainan akan ada narasi yang menyampaikan background tentang pertempuran yang akan kamu jalankan.
Satu pertempuran di War of Rights umumnya memakan waktu selama 40 menit. kamu akan bergabung dengan lebih dari 200 pemain lain yang tergabung dalam pasukan Konfederasi dan tentara AS.
Game World of Tanks juga bisa kamu mainkan di PC, lho. Tentu saja, di game ini kamu tidak akan menyaksikan mayat manusia yang bergelimpangan. Kebanyakan, dentuman dan suara tembakan dari tank bajalah yang akan kamu dengar.
World of Tanks menawarkan permainan yang fleksibel. kamu dapat bergabung dengan tim, atau solo playing di medan perang. Tim Carisinyal menyukai hal ini, mengingat tak semua pemain selalu ingin bergabung dalam sebuah tim untuk berperang.
Selain mode permainan, kamu sebagai pemain juga diperbolehkan untuk memilih jenis tank sendiri. Karena game ini mengambil latar Perang Dunia II, tentu tank baja dari era peperangan inilah yang akan kamu temui.
Ngomong-ngomong, kami juga kagum dengan kualitas visual yang dibawa oleh World of Tanks. Tak heran, permainan ini membutuhkan spesifikasi perangkat yang cukup tinggi agar bisa berjalan mulus.
Walau begitu, World of Tanks masih bisa dijajal di low-end PC. Hanya saja, kamu harus menyiapkan memori penyimpanan di atas 50 GB.
Company of Heroes 2
Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands
Tom Clancy adalah sosok penting di balik kesuksesan waralaba Ghost Recon, Rainbow Six, dan Splinter Cell. Nah, pada 2017 lalu, pihak Ubisoft telah resmi merilis sebuah game perang apik berjudul Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands. Game ini mendapatkan banyak pujian dan review positif dari gamer PC di seluruh dunia.
Tentunya, selain tampilan visual yang memukau, game ini juga menyajikan mekanisme gameplay yang seru untuk dijalankan. Oh, ya, perhatikan spesifikasi PC untuk menjalankan game ini. Developer meminta RAM 8 GB, VGA setara GTX 750 Ti atau di atasnya, prosesor Intel Core i5 generasi menengah, dan kapasitas HDD atau SSD sebesar 60 GB.
EA Digital Illusions CE atau DICE adalah anak perusahaan Electronic Arts (EA) yang sudah sukses mengembangkan beberapa game AAA. Ya, salah satunya adalah Battlefield 4 yang sukses dirilis EA pada 2013 dan masih menjadi salah satu game terbaik untuk tema perang modern. Faktanya, meski dirilis 10 tahun lalu, game ini mampu menyajikan kualitas visual dan audio kelas atas.
Selain itu, narasi dan premis yang dihadirkan oleh pengembang juga sama solidnya. Well, bisa dikatakan bahwa serial Battlefield menjadi satu-satunya pesaing Call of Duty yang secara intens masih rutin dirilis oleh developer mereka masing-masing. Kalau ingin memainkan game dengan tema perang modern yang megah, gak ada salahnya kamu coba mainkan Battlefield 4 kala senggang.
Selain lima judul apik di atas, masih ada Medal of Honor: Warfighter, Insurgency: Sandstorm, Arma 3, dan Squad yang dapat kamu koleksi jika suka dengan tema perang modern. Yuk, mainkan saat akhir pekan!
Baca Juga: 5 Game PC dengan DLC Terbaik, Dibuat untuk Memuaskan Gamer!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Call of Duty: Modern Warfare
Bicara soal perang dan segala macam strateginya, waralaba Call of Duty jelas bisa dimasukkan ke dalam salah satu game terbaik yang pernah ada. Nah, salah satu serial baru yang dirilis oleh Activision baru-baru ini adalah Call of Duty: Modern Warfare. Game ini merupakan reboot dari serial aslinya yang sudah dirilis pada 2008 lalu.
Ulasan dan penilaiannya di Steam cukup beragam. Karena baru saja dirilis untuk PC, game ini masih dinilai memiliki beberapa bug yang harus diantisipasi pengembang. Sebaliknya, untuk versi PS4-nya, game garapan Infinity Ward dan Beenox ini sudah mampu berjalan mulus tanpa kendala. So, kalau ingin mengunduh dan memainkannya, kamu bisa beli game seharga Rp800 ribuan ini di Steam.
Jika ingin mencoba game RTS yang menegangkan, kamu bisa memainkan Call to Arms garapan Digitalmindsoft yang sudah dirilis di Steam sejak 2018. Dari segi tampilan atau visual, game ini mungkin terlihat biasa-biasa saja. Namun, di luar itu, ia memiliki segudang elemen apik yang membuatnya makin intens untuk dijalankan secara langsung.
Uniknya, game ini tidak murni berjalan di atas basis RTS, melainkan juga FPS alias first-person shooter sebagai kontrol tambahannya. Nah, untuk menjalankannya secara lancar, butuh PC dengan spesifikasi RAM 16 GB, VGA setara GTX 1050 Ti, prosesor Intel Core i5-3570, dan kapasitas HDD sebesar 45 GB.
Baca Juga: 5 Game Capcom yang Dinilai Buruk oleh Gamer, Apa Saja?